Maylan Soplanit Muallaf Ambon yang Rela Berhijrah Demi Memeluk Islam
AMBON (voa-islam) -
Lahir dari keluarga Nasrani yang taat ternyata tidak menghalangi Maylan
Soplanit (26 tahun) untuk menyambut hidayah Allah. Mayland yang lahir
di Ambon pada tanggal 22 Desember 1986 memilih masuk Islam karena
panggilan hati.
Ketika voa-islam menanyakan
kepadanya alasannya menjadi muallaf? Wanita yang awalnya bermukim di
desa Soya mengatakan bahwa ia masuk Islam karena adanya keinginan yang
kuat dalam hatinya. Maylan mengaku sebenarnya ia memeluk Nasrani karena
kebetulan orang tuanya nasrani. Padahal setelah mengerti, ia lebih
memilih Islam sebagai agamnya.
Keinginan Maylan untuk masuk islam
kemudian disampaikan kepada temannya seorang muslimah yang bermukim di
daerah STAIN desa Batumerah, Ambon.
Pada hari Sabtu (31/3/2012) pukul 19.45
WIT dengan bimbingan ustadz Abu Fida dan disaksikan oleh imam Masjid
Kampung Kahena desa Batumerah, Ambon serta beberapa warga muslim
lainnya, Maylan mengikrarkan dua kalimat syahadat sebagai tanda ia masuk
Islam.
Sebelum diikrarkannya dua kalimat
syahadat ustadz Abu Fida menjelaskan kepada Maylan bahwa seseorang
menjadi muslim tidak cukup hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat
dan ber-KTP Islam saja, namun ada konsekwensi-konsekwensi dan
kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan seperi shalat, puasa, zakat
dan lainnya.
Ustadz Abu Fida mengimbau kepada Maylan
bahwa setelah menjadi mullaf, ia harus mempelajari Islam agar bisa
menjadi seorang muslimah yang baik. Setelah mendapatkan penjelasan
singkat tentang ajaran Islam dan konsekwensinya sebagai seorang muslim
maka Maylan tetap pada pendiriannya untuk masuk Islam.
Maylan setelah menjadi seorang muslimah
mengganti namanya menjadi Maryam. Kemudian sebagai bekal pembinaan
dalam mempelajara Islam Maryam akan dibimbing oleh seorang ustadzah yang
bermukim di daerah STAIN desa Batumerah bersama-sama beberapa mualaf
yang lain dalam satu kelompok pengajian.
Maylan yang sebelumnya bekerja di sebuah
penginapan saat ini terpaksa memilih keluar kerja dan berhijrah ke
daerah muslim (desa Batumerah). Hal tersebut dilakukan untuk menghindari
teror dari orang-orang yang tidak senang dengan keislamannya dan juga
agar ia bisa belajar Islam.
Wanita alumni SMU Negeri 2 Ambon yang
berayahkan Adolf Soplanit dan beribu Sopia Muskita mengatakan meski
kedua orang tuanya mungkin saja tak senang jika dirinya memeluk Islam,
ia siap menerima konsekwensi dan juga siap menghadapi ujian setelah
dirinya menjadi muslimah.
Mudah-mudahan Maylan soplanit yang telah
berganti nama Maryam bisa istiqomah dalam keislamannya dan menjadi
seorang muslimah yang baik. [AF]
Diposting oleh KCSU Team
on Rabu, April 04, 2012. Filed under
Berita,
Kisah Nyata,
Mualaf
.
Adapun Update berita dan kegiatan room dapat disimak melalui RSS 2.0.
ahlan wa sahlan saudariku